Prosedur pembuatan trafo toroid
Hai sobat enginer, kali ini kita akan membahas tentang prosedur /proses langkah demi langkah dalam pembuatan trafo trafo toroid.
Sebelum membuat sebuah trafo toroid, kita harus tau dulu untuk apa trafo toroid itu nanti akan digukan, dan juga kita harus menentukan berapa kva nanti kita akan membuat trafo toroid.
Sebagai contoh, misalkan kita akan membuat trafo toroid untuk power amplifier, kalian bisa menentukan daya trafo yang dibutuhkan di artikel : Desain Amplifier Yang Baik Benar.
Setelah kita mendapatkan daya yang dibutuhkan, Misalkan Daya 5Kva, Trafo 30A CT 65. Kemudian kita cari kern trafo dengan daya maksimal di atas 5Kva. Kalian bisa menghitungnya di artikel : Menghitung Daya Maksimal Kern Trafo Toroid
Seteleh kita mendapatkan data kern, Misalkan Kern dengan diameter luar 20 cm, diameter dalam 10 cm, tinggi kern 9 cm.
Baru kita hitung Gulungan per Volt (GPV) dan Panjang per Gulung (PPG).
GPV = Frek/(((dl-dd)/2)*t
dimana :
GPV = Gulungan per Volt
Frek = Frekuensi tegangan AC, di Indonesia biasanya sama dengan 50Hz
dl = diameter luar kern
dd= diameter dalam kern
t = tinggi kern
Jadi :
GPV = 50/(((20-10)/2)*9
= 50/45
= 1,1 V
PPG = ((dl-dd)/2)*2+(t*2)
= 10+18
=28 cm
PPG ini nantinya digunakan untuk menghitung panjang seluruh lilitan yang digunakan.
Seteleh itu kita hitung jumlah lilitan primernya (Np) dan jumlah lilitan sekundernya (Ns).
Np = V*GPV
= 220 *1,1
= 242 lilit
Ns = V*GPV
=(2*65)*1,1
= 144 lilit
Untuk gulungan sekunder CTnya ada di lilitan ke 77. didapat dari 144/2.
Panjang Gulungan Primer = Np*PPG = 242 * 28 = 6776 cm = 68 meter.
Panjang Gulungan Sekunder = Ns*PPG = 144 * 28 = 4032 cm = 41 meter
Untuk detail menentukan diameter kawat primer dan sekunder bisa di lihat disini
Untuk menentukan berat kawat primer dan sekunder bisa dilihat disini
Sekian dulu pembahasan dari saya, jika ada kesalahan saya mohon maaf, dan semoga artikel ini bermanfaat.
