MENGHITUNG KUAT HANTAR ARUS KABEL
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang kuat hantar arus pada kabel tembaga.
Dalam pemilihan kabel sangat penting dalam keamanan penggunaannya karena sekali kabel tersebut di instal sebagai media penghantar arus ke perangkat elektronik maka kabel tersebut tidak akan dicek kembali kondisinya. Padahal kabel sangat memungkinkan penyebab terjadinya kebakaran dalam perumahan atau perusahaan kita. Kenapa bisa menjadi penyebab kebakaran seperti ini penjelasannya :
Gambar 1. Menghitung KHA
Timbulnya panas dari kabel tersebut adalah arus (Ampere ). Semakin besar arus yang melewati kabel tersebut maka akan menimbulkan panas di kulit kabel tersebut. Dan jika kulit kabel tidak dapat menahan panas yang timbul maka akan terjadi melelehnya kulit kabel dan selanjutnya akan terbakarnya kabel tersebut.
Masih ingat hukum daya, hukum daya antara lain :
P = V x I
Keterangan :
P = Simbol untuk daya dengan satuan watt
V = Simbol untuk tegangan dengan satuan volt
I = Simbol untuk arus dengan satuan ampere
Misalnya saja rekan semua akan memasang AC di kamar dengan daya 440 Watt dan tegangan 220 V AC. Maka perhitungan arus yang akan digunakan sebagai berikut :
P = V x I
Jadi arus yang akan mengalir di AC 2 Ampere.
440 Watt = 220 V x I
I = 440/220
I = 2 Ampere
Jika di kamar kontrakan rekan semua sudah terpasang kulkas dengan daya 220 watt, TV daya 55 watt, Rise Cocker daya 330 watt yang semua perangkat tersebut bertegangan 220 V AC.
Jadi apabila rekan semua menggunakan semua perangkat tersebut secara bersamaan di satu waktu maka Arus yang mengalir di kabel adalah 2 + 1 + 0,25 + 1,5 = 4,75 Ampere. Apabila kabel yang digunakan memiliki kuat hantar 4 Ampere maka apa yang akan terjadi kabel akan meleleh dan akhirnya terbakar. Itulah yang menyebabkan terjadinya kebakaran.
KHA (Kuat Hantar Arus) sebuah kabel berkonduktor Tembaga/ aluminium dengan berinsulasi PVC memiliki suhu maks konduktor 70o C dan memiliki Suhu ambien 30o C di udara.
Tabel 1. Tabel KHA
Nah dari tabel tersebut berdasarkan referenci PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) bisa dijadikan pengukuran ya. Penampang kabel (mm2) itu merupakan ukuran 1 kabel dengan kulitnya (di hitung perkawat tunggal dengan kulitnya ya). Dari contoh diatas bisa dilihat bahwa beban maksimal yang ditanggung di kamar adalah 4,75 Ampere maka bisa kita pakai diameter kabel 0.75 mm2.
Demikian penjelasan dari saya, mohon maaf jika ada yang salah. Semoga bermanfaat dan terima kasih...